Senin, 19 April 2010

0 komentar

Budget

ANGGARAN PENJUALAN

“Anggaran penjualan adalah anggaran yang merencanaka secara lebih terperinci tentang penjualan perusahaan selama periode yang akan datang, didalamnya meliputi rencana tentang jenis (kualitas) barang yang akan dijual, jumlah (kuantitas) barang yang akan dijual, harga barang yanga akan dijual, waktu penjualan dan daerah penjualan”

“Yakni merupakan skedul rinci yang memperlihatkan penjualan yang diharapkan untuk periode yang akan datang. Anggaran penjualan berasal dari estimasi permintaan (dan kesanggupan untuk memasok) akan produk perusahaan pada harga tertentu”

“Merupakan anggaran yang sangat penting dalam penentuan proyeksi penjualan dan penghasilan yang realistis dan pendukung utama dalam menyusun rencana anggaran komprehensip perusahaan, sebab jika anggaran penjualan bersifat tidak realistis seperti “over convidance” atau terlalu percaya diri maka sebagian besar bagian dari rencana laba keseluruhan juga akan ikut tidak realistis”

ANGGARAN PRODUKSI

“Yakni merupakan skedul rinci yang mengidentifikasi produk atau jasa yang harus dihasilkan atau disediakan untuk meraih penjualan yang dianggarkan dan kebutuhan persediaan”

“Adalah anggaran yang memuat tentang rencana unit yang diproduksi selama periode anggaran. Taksiran produksi ditentukan berdasarkan rencana penjualan dan persediaan yang diharapkan”

ANGGARAN BIAYA BAHAN BAKU

“Adalah anggaran yang memuat taksiran bahan baku yang diperlukan dalam proses produksi yang dinyatakan dalam satuan uang maupun kuantitas bahan baku. Dari Anggaran ini akan diketahui pembelian bahan baku yang dianggarkan, yang selanjutnya digunakan sebagai dasar penyusunan Anggaran kas dan Anggaran Rugi-Laba”

ANGGARAN BIAYA TENAGA KERJA LANGSUNG

“Adalah anggaran yang memuat taksiran biaya tenaga kerja langsung selama periode anggaran yang selanjutnya digunakan sebagai dasar penyusunan Anggaran Kas dan Anggaran Rugi-Laba

ANGGARAN BIAYA OVERHEAD PABRIK

“Adalah anggaran yang memuat taksiran biaya overhead pabrik selama periode anggaran yang diguanakan dalam penyusuanan Anggaran Kas dan Anggaran Rugi-Laba”

ANGGARAN PENJUALAN

“Merupakan anggaran yang merencanakan secara terperinci berapa nilai persediaan ada periode yang akan dating. Pada perusahaan Manufaktur persediaan yang ada terdiri dari 3 jenis yakni persediaan material persediaan barang setengah jadi,dan persediaan barang jadi”

ANGGARAN BIAYA NON PRODUKSI

“Yaitu anggaran yang terdiri atas Anggaran Biaya Pemasaran dan Anggaran Biaya Administrasi dan Umum,yang masing-masing memuat taksiran biaya pemasaran dan biaya administrasi dan Umum. Anggaran ini juga digunakan sebagai dasa penyusunan Anggaran Kas dan Anggaran Rugi-Laba”

ANGGARAN PENGELUARAN MODAL

“Yaitu memuat tentang rencana perubahan aktiva tetap perusahaan selama periode anggaran. Anggaran ini disusun berdasarkan Anggaran Operasional dan Anggaran Pengeluaran Modal yang digunakan sebagai dasar penyusunan Anggaran Neraca”

ANGGARAN KAS

“yaitu anggaran yang berisi mengenai taksiran sumber kas selama periode anggaran. Anggaran Pengeluaran Modal dan diguanakan sebagai dasar penyusunan Anggaran Neraca. Penyusunan anggaran kas bagi suatu perusahaan sangatlah penting artinya bagi penjagaan likuiditasnya”

ANGGARAN RUGI-LABA

“Yaitu memuat mengenai taksiran Rugi-Laba perusahaan selama periode anggaran. Anggaran ini disusun dari anggaran Operasi dan digunakan sebagai dasar penyusunan Angaran Neraca”

ANGGARAN NERACA

“Yaitu mengenai rencana posisi keuangan (aktiva, utang dan modal) perusahaan pada awal dan akhir periode anggaran. Anggaran Neraca disusun dari Anggaran Kas dan Anggaran Rugi-Laba dan digunakan untuk dasar penyusunan Anggaran perubahan Posisi Keuangan”

ANGGARAN PERUBAHAN POSISI KEUANGAN

“Yaitu memuat mengenai rencana perubahan aktiva, utang dan modal perusahaan selama periode anggaran. Anggaran ini disusun dari anggaran Neraca”

Keterkaitan :

Ø Pada umumnya dalam melaksanakan kegiatan operasionalnya suatu perusahaan akan menghadapi dua permasalahan utama yang mempunyai hubungan timbale balik sangat erat, yaitu permasalahan yang berhubungan dengan penjualan dan permasalahan yang berhubungan dengan produksi. Dari suatu permasalahan terdapat dua alternative hubungan timbal balik antara anggaran penjualan dan anggaran produksi. Alternatif pertama adalah besar kecilnya penjualan dipengaruhi oleh besar kecilnya penjualan, sedangkan alternatif kedua adalah besar kecilnya penjualan dipengaruhi oleh besar kecilnya produksi.

Ø Dan pada intinya anggaran produksi, anggaran penjualan, anggaran biaya bahan baku semuanya saling berkaitan yaitu agar sumber daya dalam perusahaan dapat digunakan seefisien dan seefektif mungkin dan menjadi pedoman bagi pihak yang terkait dalam perusahaan dan sekaligus dapat

BANGUN PUJI SANTOSO

10207193

3EA01

Tugas minggu ke IV

MASALAH dan dampak PENGANGGURAN

DI INDONESIA

Terbatasnya lapangan pekerjaan yang tersedia saat ini telah meningkatkan jumlah pengangguran, angka pengangguran terbuka di Indonesia per Agustus 2008 mencapai 9,39 juta jiwa atau 8,59 % dari total angkatan kerja (Tempo 2009). Jumlah ini diprediksi akan semakin meningkat apabila tidak disediakan lapangan kerja baru. Angkatan kerja yang menganggur tersebut mempunyai latar belakang yang berbeda-beda. Sesuai survei menjelaskan pengangguran terbuka di dominasi lulusan Seolah Menengah Kejuruan sebesar 17,26 % dari jumlah penganggur, kemudian lulusan Sekolah Menengah Atas (14,31 %), lulusan universitas 12,59 %, diploma 11,21 %. Baru lulusan SMP 9,39 % dan sisanya SD kebawah sebesar 4,57 % (Arizal Ahnif).

Pengangguran erat kaitannya dengan kemiskinan dan kemelaratan. Ketidak mampuan memenuhi kebutuhan dasar seperti sandang, pangan dan papan menjerumuskan sebagian besar manusia Indonesia ke lubang kemelaratan. Tidak tercapainya pemenuhan kebutuhan ekonomi ini akan menciptakan masalah-masalah social yang lain seperti tindakan kejahatan (perampokan, pencurian, penodongan dll), prostitusi, jual beli anak, anak jalanan, anak putus sekolah dan sebagainya. Berbagai masalah sosial ini akan menjadi potologi social (penyakit masyarakat) yang merusak sendi-sendi kehidupan sosial, moralitas dan pada akhirnya menciptakan dehumanisasi dan penghinaan terhadap martabat manusia (human dignity).

Ada beberapa sebab langsung (direct cause) terjadinya pengangguran besar-besaran di Indonesia yaitu :

  1. Terjadinya pemutusan hubungan kerja (PHK).
  2. Kelangkaan lapangan kerja.
  3. Pemulangan TKI Indonesia.
  4. Rasionalisasi karyawan.

Sebab langsung ini pada saat yang menjadi akibat dari sebab-sebab yang lain. PHK disebabkan oleh perusahaan gulung tikar. Perusahaan gulung tikar di sebabkan oleh karena kredit macet atau tidak bisa mengangsur pinjaman bank. Kredit macet di sebabkan oleh krisis ekonomi yang melanda bangsa ini sejak tahun 1997. Krisis ekonomi disebabkan oleh rusaknya ekonomi Indonesia dan kerusakan ekonomi ini disebabkan oleh adanya mental korup, kolusi, dan nepotisme (KKN) yang menggurita dan sistematik pada semua lembaga Negara dan swasta. Budaya KKN ini di sebabkan oleh pemerintahan yang kotor (tidak bersih). Adapun kelangkaan lapangan kerja di sebabkan oleh pertumbuhan ekonomi yang rendah. Secara teoritik (perhitungan standar dalam ekonomi), setiap pertumbuhan ekonomi 1% akan menghasilkan penyerapan tenaga kerja baru 400.000 orang.

Setelah melihat inti masalah dan mencari sebab-sebabnya kita mengkaji berbagai efek atau dampak dari pengangguran sebagai masalah utama itu yakni timbulnya berbagai persoalan sosial seperti prostitusi, pengemis, anak jalanan, anak / bayi terlantar, gelandangan, kejahatan-kejahatan sosial atau berbagai tindakankriminal dan sebagainya.

Dari penjelasan di atas maka kita dapat mengambil kesimpulan bahwa pengangguran di Indonesia telah mencapai puluhan juta orang merupakan suatu masalah yang mendesak yang harus segera dipecahkan, karena dampak pengangguran itu akan sangat berbahaya bagi tatanan kehidupan sosial. Adalah fakta bahwa berbagai kejahatan sosial seperti pencurian/penodongan/perampokan, asusila, jual beli anak, anak jalanan dan lain-lain merupakan dampak dari pengangguran. Di lihat dari dampaknya yang luas terhadap tatanan kehidupan sosial. Pengangguran telah menjadi kuman penyakit sosial yang relative cepat menyebar. Berbahaya dan beresiko tinggi menghasilkan korban sosial yang pada gilirannya menurunkan kualitas sumber daya manusia, martabat dan harga diri manusia.