Senin, 19 April 2010

Tugas minggu ke IV

MASALAH dan dampak PENGANGGURAN

DI INDONESIA

Terbatasnya lapangan pekerjaan yang tersedia saat ini telah meningkatkan jumlah pengangguran, angka pengangguran terbuka di Indonesia per Agustus 2008 mencapai 9,39 juta jiwa atau 8,59 % dari total angkatan kerja (Tempo 2009). Jumlah ini diprediksi akan semakin meningkat apabila tidak disediakan lapangan kerja baru. Angkatan kerja yang menganggur tersebut mempunyai latar belakang yang berbeda-beda. Sesuai survei menjelaskan pengangguran terbuka di dominasi lulusan Seolah Menengah Kejuruan sebesar 17,26 % dari jumlah penganggur, kemudian lulusan Sekolah Menengah Atas (14,31 %), lulusan universitas 12,59 %, diploma 11,21 %. Baru lulusan SMP 9,39 % dan sisanya SD kebawah sebesar 4,57 % (Arizal Ahnif).

Pengangguran erat kaitannya dengan kemiskinan dan kemelaratan. Ketidak mampuan memenuhi kebutuhan dasar seperti sandang, pangan dan papan menjerumuskan sebagian besar manusia Indonesia ke lubang kemelaratan. Tidak tercapainya pemenuhan kebutuhan ekonomi ini akan menciptakan masalah-masalah social yang lain seperti tindakan kejahatan (perampokan, pencurian, penodongan dll), prostitusi, jual beli anak, anak jalanan, anak putus sekolah dan sebagainya. Berbagai masalah sosial ini akan menjadi potologi social (penyakit masyarakat) yang merusak sendi-sendi kehidupan sosial, moralitas dan pada akhirnya menciptakan dehumanisasi dan penghinaan terhadap martabat manusia (human dignity).

Ada beberapa sebab langsung (direct cause) terjadinya pengangguran besar-besaran di Indonesia yaitu :

  1. Terjadinya pemutusan hubungan kerja (PHK).
  2. Kelangkaan lapangan kerja.
  3. Pemulangan TKI Indonesia.
  4. Rasionalisasi karyawan.

Sebab langsung ini pada saat yang menjadi akibat dari sebab-sebab yang lain. PHK disebabkan oleh perusahaan gulung tikar. Perusahaan gulung tikar di sebabkan oleh karena kredit macet atau tidak bisa mengangsur pinjaman bank. Kredit macet di sebabkan oleh krisis ekonomi yang melanda bangsa ini sejak tahun 1997. Krisis ekonomi disebabkan oleh rusaknya ekonomi Indonesia dan kerusakan ekonomi ini disebabkan oleh adanya mental korup, kolusi, dan nepotisme (KKN) yang menggurita dan sistematik pada semua lembaga Negara dan swasta. Budaya KKN ini di sebabkan oleh pemerintahan yang kotor (tidak bersih). Adapun kelangkaan lapangan kerja di sebabkan oleh pertumbuhan ekonomi yang rendah. Secara teoritik (perhitungan standar dalam ekonomi), setiap pertumbuhan ekonomi 1% akan menghasilkan penyerapan tenaga kerja baru 400.000 orang.

Setelah melihat inti masalah dan mencari sebab-sebabnya kita mengkaji berbagai efek atau dampak dari pengangguran sebagai masalah utama itu yakni timbulnya berbagai persoalan sosial seperti prostitusi, pengemis, anak jalanan, anak / bayi terlantar, gelandangan, kejahatan-kejahatan sosial atau berbagai tindakankriminal dan sebagainya.

Dari penjelasan di atas maka kita dapat mengambil kesimpulan bahwa pengangguran di Indonesia telah mencapai puluhan juta orang merupakan suatu masalah yang mendesak yang harus segera dipecahkan, karena dampak pengangguran itu akan sangat berbahaya bagi tatanan kehidupan sosial. Adalah fakta bahwa berbagai kejahatan sosial seperti pencurian/penodongan/perampokan, asusila, jual beli anak, anak jalanan dan lain-lain merupakan dampak dari pengangguran. Di lihat dari dampaknya yang luas terhadap tatanan kehidupan sosial. Pengangguran telah menjadi kuman penyakit sosial yang relative cepat menyebar. Berbahaya dan beresiko tinggi menghasilkan korban sosial yang pada gilirannya menurunkan kualitas sumber daya manusia, martabat dan harga diri manusia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar